
Ilustrasi nyamuk Aedes Aegypti pembawa virus DBD. (Ist)
Bukitindah.id, Kutai Kartanegara – Dinas Kesehatan Kalimantan Timur (Dinkes Kaltim) mengungkapkan peningkatan signifikan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kutai Kartanegara (Kukar). Tercatat, sebanyak 1.118 kasus pada tahun 2023, meningkat drastis dari 186 kasus pada 2021.
Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinkes Kukar, Supriyadi, menyoroti tren naik yang mengkhawatirkan ini. “Kami melihat lonjakan yang terjadi setiap tahun, khususnya di kalangan anak usia 5-15 tahun,” ujarnya.
Analisis Dinkes menunjukkan bahwa Sebulu, Muara Kaman, dan Tenggarong Seberang adalah kecamatan dengan prevalensi DBD tertinggi. “Lokasi ini merupakan wilayah perairan dan rawa, yang menjadi habitat ideal bagi nyamuk Aedes Aegypti,” jelas Supriyadi.
Curah hujan tinggi di daerah tersebut memperparah situasi, memungkinkan nyamuk pembawa virus DBD berkembang biak dengan cepat. “Pencegahan dimulai dari kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan,” tegas Supriyadi pada pertemuan Jumat, 22 Maret 2024.
Dia menambahkan bahwa kebersihan lingkungan dan pola hidup sehat adalah kunci utama dalam mencegah penyebaran DBD. “Masyarakat harus proaktif dalam mengenali gejala awal, seperti demam tinggi selama dua hari berturut-turut, dan segera mencari bantuan medis,” imbau Supriyadi.
Dinkes Kukar mengajak masyarakat untuk tidak mengabaikan gejala dan memastikan penanganan cepat dan tepat bagi penderita DBD. “Langkah ini penting untuk menghindari risiko fatal,” pungkasnya.
Kasus DBD di Kukar menjadi peringatan bagi semua pihak untuk meningkatkan upaya pencegahan dan kewaspadaan terhadap penyakit yang dapat berujung pada kematian ini.
(Adv/Diskominfokukar/UL)